Mau Karier Nanjak Cepat? Simak Strategi Fast Track Ini Biar Gak Stuck 3 Tahun di Tempat!

0
4

Hai sobat pejuang karier! 

Pernah nggak sih kamu ngerasa udah kerja mati-matian tapi posisi segitu-gitu aja? Sementara temen kamu yang baru masuk kemarin, eh udah naik jadi atasan kamu?
Kalau kamu pernah ngerasa kayak gitu, kamu gak sendirian. Banyak orang yang gak sadar mereka stuck di zona nyaman, padahal mereka pengen banget naik level lebih cepat.

Nah, mimin punya cerita nih. Dulu, mentor mimin yang udah jadi Senior Manager Business Distribution pernah bilang gini:

“Jangan pernah stuck di suatu posisi lebih dari 3 tahun. Kamu harus naik, upgrade!”

Kalimat itu ngena banget, ya. Tapi langsung muncul pertanyaan: “Caranya gimana, Pak?”
Tenang… mimin udah kulik strategi beliau dan beberapa langkah nyata biar kamu bisa cepet naik jenjang karier. Yuk, simak!

  • Join Management Trainee (MT) – Ini Bukan Program Biasa!

Kalau kamu fresh graduate atau masih punya usia early career (0–2 tahun kerja), MT adalah golden ticket!

Kenapa?

  • Setelah lulus MT, kamu bisa langsung ditempatkan sebagai Supervisor atau bahkan Asisten Manajer.
  • Programnya dirancang untuk bikin kamu jadi future leader.
  • Exposure-nya banyak: dari leadership training, project lintas divisi, sampe mentoring sama orang penting perusahaan.

Catatan penting:
MT itu bukan program santai. Pressure-nya tinggi, seleksinya ketat, dan kamu dituntut punya growth mindset.
Jadi fokus apply ke perusahaan besar karena value-nya juga lebih wow dan brand mereka bisa jadi “tiket masuk” ke karier yang lebih tinggi nantinya.

  • Kerja di Perusahaan Besar = Value Naik Drastis

Sadar gak sih? Jabatan “Manager” di Perusahaan A dan B bisa punya gaji dan prestise yang beda jauh.

Misalnya:

  • Manager di startup kecil vs Manager di multinational company = beda jauh dari segi beban, gaji, dan networking.

Kenapa ini penting?

  • Perusahaan besar = value kamu ikut naik.
  • Rekam jejak dari company besar bikin CV kamu lebih “laku” di mata HRD.
  • Daya tawar kamu lebih tinggi buat pindah kerja dengan posisi dan gaji yang lebih mantap.

Intinya, jangan cuma lihat posisi. Lihat juga besarnya perusahaan dan brand value-nya.

 

  • Resign (Iya, Kadang Resign Itu Solusi Bukan Pengkhianatan)

Resign itu bukan hal tabu, gengs.
Justru banyak banget orang yang naik karier lewat jalan pindah kerja. Mimin sendiri pernah denger dari mentor:

“Kalau atasanmu gak naik-naik, jangan berharap kamu bakal dipromosi. Mending cari tempat yang bisa naikin kamu.”

Why?

  • Karena kuota promosi di perusahaan terbatas.
  • Kadang politik kantor lebih kuat daripada performa kerja (sad, but true).
  • Di tempat baru, kamu bisa nego gaji + jabatan sesuai dengan value kamu sekarang.

Tips:

    • Sebelum resign, analisis peluangnya. Jangan asal cabut tanpa tujuan.
  • Pastikan perusahaan tujuan kasih penawaran karier yang lebih menjanjikan, bukan cuma suasana baru.
  • Upgrade Skill dan Kompetensi = Jalan Ninja Menuju Promosi

Ini wajib hukumnya!

Perusahaan butuh orang yang bisa ngasih solusi, bukan yang cuma bisa disuruh.
Makanya, kamu harus rajin upgrade:

  • Hard skill (Excel, digital marketing, coding, dll)
  • Soft skill (komunikasi, manajemen waktu, leadership)
  • Sertifikasi (kalau perlu ambil, apalagi buat profesi spesifik kayak finance, HR,dll)

Bonus:
Jangan nunggu training formal dari kantor. Ambil inisiatif belajar sendiri atau ikut kelas online.
Dan jangan malu buat minta eksposur kerjaan tambahan ke atasan. Tunjukin kamu siap naik level!

 

  • Terima Tantangan Baru – Exposure Itu Kunci!

Banyak Gen Z suka bilang:

“Aku udah punya jobdesc sendiri, gak mau ngerjain yang lain.”

Hmm… padahal justru dari exposure inilah kamu dilihat potensinya.
Dalam konsep Blended Learning Experience, proses pengembangan diri itu datang dari:

  • 70% dari pengalaman kerja (exposure)
  • 20% dari pendidikan formal
  • 10% dari training

Artinya, ketika kamu ngambil tanggung jawab lebih, handle proyek tambahan, atau support divisi lain, kamu lagi investasi buat masa depan kariermu!

Jadi kalau ada atasan nawarin kamu:

“Bisa bantu handle client presentation minggu depan?”

Jangan langsung tolak. Itu kesempatan buat dilihat, dinilai, dan dipromosikan lebih cepat!

 

Penutup: Naik Jabatan Itu Bukan Karena Lama, Tapi Karena Pantas

Banyak orang mikir:

“Aku udah kerja 5 tahun, harusnya naik dong!”

Tapi faktanya, promosi itu bukan soal senioritas, tapi soal kontribusi.

Kamu bisa kerja 3 tahun tapi naik terus karena kamu aktif, mau belajar, dan ambil tanggung jawab.
Atau kamu kerja 10 tahun tapi posisinya tetep karena kamu gak pernah upgrade skill.

Recap Cara Cepat Naik Karier:

  1. Join MT kalau kamu fresh graduate – jalur cepat jadi pemimpin.
  2. Masuk perusahaan besar – CV kamu jadi makin kuat dan “dilirik.”
  3. Resign dengan strategi – kalau tempat sekarang gak kasih ruang naik.
  4. Upgrade skill dan kompetensi – biar kamu jadi kandidat kuat promosi.
  5. Terima exposure dan tantangan baru – tunjukkan bahwa kamu layak naik level.

“Kamu mau stuck atau mau grow? Pilihannya ada di kamu.”

Jangan takut berubah, jangan takut belajar, dan jangan takut ambil risiko. Karena jenjang karier itu bukan cuma tentang keberuntungan—tapi tentang keputusan dan usaha konsisten.

Kalau kamu siap naik level, yuk mulai gerak dari sekarang!

Butuh ide konten lanjutannya? Misalnya “Checklist Sebelum Resign Demi Karier”, atau “Cara Minta Exposure ke Atasan Tanpa Terlihat Ambisius”? Kasih tahu aja ya!

Previous articleRealita Dunia Kerja: Nggak Seindah Feed LinkedIn, Bro & Sis!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here