Employee Engagement: Definisi dan Cara Meningkatkannya

0
1

Di dalam dunia kerja modern, perusahaan mulai sadar bahwa karyawan bukan lagi sekadar “tenaga yang bekerja”. Karyawan kini dianggap sebagai aset penting yang menentukan arah tumbuh atau tidaknya sebuah bisnis. Oleh karena itu, muncul satu konsep yang semakin sering dibicarakan dalam dunia HR yakni employee engagement.

Banyak yang beranggapan employee engagement sama dengan kepuasan kerja. Sebenarnya, dua konsep ini berbeda. Karyawan yang puas belum tentu ‘terlibat’. Mereka mungkin merasa nyaman, tetapi tidak selalu bersemangat atau memiliki komitmen tinggi. Sebaliknya, karyawan yang engaged adalah mereka yang bekerja dengan rasa memiliki, antusias, dan bersedia memberikan upaya ekstra untuk membantu kesuksesan perusahaan.

Lalu, apa sebenarnya arti employee engagement, mengapa penting, dan bagaimana cara meningkatkannya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Employee Engagement?

Employee engagement adalah tingkat keterlibatan emosional dan mental karyawan terhadap pekerjaannya dan perusahaan tempat ia bekerja. Ketika seorang karyawan engaged, mereka akan:

  • memedulikan hasil kerjanya
  • merasa pekerjaannya bermakna
  • memercayai visi perusahaan
  • bersedia berkontribusi lebih
  • tetap loyal dalam jangka panjang

Karyawan yang engaged tidak datang ke kantor hanya untuk absen dan pulang, melainkan merasa dirinya bagian penting dari perusahaan. Mereka ingin perusahaan berhasil, sama seperti mereka ingin sukses secara pribadi.

Engagement tidak hanya dibentuk dari gaji. Beberapa karyawan digaji besar tetapi tetap tidak engaged karena tidak merasa dihargai, tidak mendapatkan arahan, atau tidak punya hubungan baik dengan atasannya. Engagement adalah emosi, bukan sekadar angka.

Mengapa Employee Engagement Penting?

1. Meningkatkan produktivitas

Karyawan yang engaged akan bekerja dengan penuh energi dan inisiatif. Mereka lebih fokus, lebih cepat menyelesaikan tugas, dan aktif mencari solusi tanpa harus menunggu perintah. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas perusahaan.

2. Mengurangi turnover

Salah satu penyebab utama tingginya angka turnover adalah karyawan tidak merasa memiliki keterikatan dengan perusahaan. Engagement yang baik membuat karyawan lebih betah sehingga perusahaan tidak perlu terus-menerus rekrut dan training orang baru.

3. Meningkatkan kualitas kerja

Engaged employees peduli pada kualitas pekerjaan. Mereka memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar dan berusaha menghindari kesalahan karena peduli pada reputasi dan output.

4. Budaya kerja lebih sehat

Perusahaan dengan engagement tinggi biasanya memiliki atmosfer positif. Kolaborasi lebih mudah, komunikasi terbuka, dan konflik lebih jarang terjadi.

5. Pelanggan lebih puas

Karyawan yang engaged cenderung memberikan pelayanan lebih baik, respons lebih cepat, dan pendekatan lebih ramah. 

Faktor yang Memengaruhi Employee Engagement

1. Kepemimpinan yang efektif

Pemimpin yang bisa mendengarkan, memberikan arahan jelas, dan memberi feedback konstruktif sangat berpengaruh pada engagement.

2. Pengakuan dan apresiasi

Karyawan ingin diakui, bahkan untuk hal-hal kecil. Ucapan-ucapan seperti “terima kasih”, “kerjamu bagus”, atau apresiasi formal dapat meningkatkan rasa dihargai.

3. Komunikasi yang terbuka

Ketika karyawan dapat menyampaikan pendapat atau masalah tanpa takut dimarahi, engagement akan meningkat. Transparansi juga membuat karyawan merasa dipercaya.

4. Kesempatan berkembang

Training, pelatihan, mentoring, dan peluang promosi membuat karyawan merasa masa depan mereka di kantor tersebut dihargai.

5. Keseimbangan hidup dan kerja

Kantor yang membangun work-life balance cenderung meningkatkan employee engagement. Jika beban kerja tidak wajar, lembur berlebihan, atau jam kerja tidak fleksibel, karyawan akan kehilangan motivasi.

6. Lingkungan kerja

Hubungan antar rekan kerja, suasana kantor, serta budaya yang diterapkan perusahaan akan menciptakan rasa nyaman untuk karyawan

Cara Meningkatkan Employee Engagement

1. Bangun komunikasi dua arah

Pemimpin harus menyediakan ruang aman bagi karyawan untuk berbicara. Misalnya:

  • sesi sharing bulanan
  • one-on-one meeting
  • kotak saran atau formulir feedback anonim

2. Beri apresiasi secara konsisten

Apresiasi tidak harus selalu dalam bentuk uang. Bisa berupa:

  • ucapan terima kasih
  • pemberian sertifikat penghargaan
  • hadiah kecil
  • pujian di depan tim

3. Jelaskan tujuan dan arah perusahaan

Karyawan perlu mengetahui alasan mereka bekerja keras. Dengan memahami visi dan tujuan perusahaan, mereka jadi merasa bagian dari sesuatu yang lebih besar dan lebih penting.

4. Sediakan kesempatan berkembang

Training internal, workshop, kursus online, mentoring, hingga rotasi pekerjaan dapat menambah keahlian dan membuat karyawan merasa dihargai. Perusahaan yang membantu karyawannya bertumbuh biasanya memiliki engagement lebih tinggi.

5. Ciptakan budaya kerja yang positif

Budaya kerja yang positif dapat mencakup:

  • kolaborasi
  • saling menghormati
  • fokus mencari solusi saat ada masalah
  • saling membantu antar divisi

6. Perhatikan beban kerja

Perusahaan harus memastikan karyawan tidak terus-terusan ditekan atau dibebani. Sebagai contoh, berikan workload yang seimbang dan jam kerja yang wajar. Karyawan akan merasa terlibat dan employee engagement dapat meningkat.

7. Beri otonomi

Banyak karyawan kehilangan motivasi karena merasa tidak dipercaya oleh atasan. Ketika diberikan kepercayaan untuk mengambil keputusan sesuai tanggung jawabnya, mereka akan merasa lebih dihargai dan lebih terlibat dalam pekerjaan.

Kesimpulan

Employee engagement merupakan fondasi penting untuk menentukan performa, retensi, dan kesuksesan perusahaan jangka panjang. Karyawan yang engaged tidak hanya bekerja, namun juga berkontribusi dengan sepenuh hati. Mereka merasa dihargai, dipercaya, dan menjadi bagian dari sesuatu yang penting.

Perusahaan yang ingin berkembang tidak cukup hanya fokus pada target bisnis, tetapi juga pada bagaimana membuat karyawannya merasa terlibat. Mulai dari komunikasi, apresiasi, pengembangan diri, hingga budaya kerja. Semakin tinggi engagement, semakin kuat pula perusahaan menghadapi tantangan apa pun.

Previous articleIstilah Akuntansi yang Wajib Dipahami oleh Pemilik Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here