Laporan keuangan sering dianggap sebagai hal yang merepotkan bagi sebagian pebisnis skala kecil atau UMKM. Sebenarnya, laporan keuangan justru dapat menjadi kompas utama untuk melihat perkembangan bisnis. Apakah bisnis sedang untung, apakah bisnis sedang rugi, atau potensi apa yang bisa dimaksimalkan agar bisnis berkembang, semuanya bisa dilihat melalui laporan keuangan. Sayangnya, banyak pebisnis yang memilih tidak membuat laporan keuangan karena tidak tahu cara memulainya.
Artikel ini akan membahas empat laporan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh bisnis kecil. Selain itu, akan dibahas pula fungsi masing-masing laporan dan mengapa laporan tersebut penting untuk bisnis skala kecil.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi sebuah bisnis dalam suatu periode. Periode yang dimaksud bisa per bulan, per kuartal, atau per tahun. Laporan ini adalah laporan yang paling sering dibutuhkan oleh pemilik usaha karena langsung menunjukkan apakah bisnis menghasilkan uang atau justru sedang rugi.
Komponen utama:
- Pendapatan
Semua uang yang masuk dari penjualan produk atau jasa.
- Harga Pokok Penjualan (HPP)
Biaya langsung untuk membuat barang atau menyediakan jasa.
- Laba Kotor
Pendapatan dikurangi HPP. - Biaya Operasional
Biaya listrik, gaji, sewa tempat, bensin, pulsa, dan lain-lain. - Laba Bersih
Sisa laba setelah dikurangi semua biaya.
Fungsi:
- Melihat apakah bisnis benar-benar untung
Banyak UMKM yang merasa bahwa untung karena jumlah uang yang masuk sangat banyak, padahal bisa jadi biaya operasionalnya lebih besar. Laporan ini dapat menyajikan kebenarannya. - Mendeteksi pemborosan
Laporan ini menyajikan rincian biaya operasional sehingga dapat dilihat bagian mana yang membutuhkan dana paling besar dan mana yang harus dikurangi dananya. - Menentukan strategi harga.
Laporan ini menyediakan rincian HPP sehingga dapat dijadikan acuan untuk menentukan harga jual. - Meyakinkan investor atau pihak bank
Investor yang ingin berinvestasi atau pihak bank yang ingin menyetujui permintaan peminjaman uang hampir selalu meminta laporan laba rugi untuk melihat performa bisnis.
2. Laporan Neraca (Balance Sheet)

Laporan neraca merupakan gambaran performa bisnis dalam satu waktu. Laporan neraca menunjukkan kondisi keuangan bisnis di hari atau tanggal tertentu.
Komponen utama:
- Aset
Semua hal yang dimiliki oleh sebuah bisnis dan memiliki nilai. Contohnya yakni kas, persediaan barang, peralatan, dan piutang.
- Liabilitas
Semua kewajiban yang harus dibayar oleh bisnis. Contohnya yakni utang supplier, utang bank, atau gaji karyawan yang belum dibayar. - Ekuitas
Nilai bersih bisnis setelah aset dikurangi utang. Ekuitas adalah “kepemilikan bersih” pemilik usaha.
Fungsi:
- Mengetahui kesehatan keuangan bisnis
Apakah bisnis memiliki aset yang cukup? Apakah utang terlalu banyak?
- Mengontrol utang
Laporan neraca dapat membantu pemilik bisnis memantau kemampuan bisnisnya untuk membayar utang.
- Menilai value usaha
Laporan neraca dapat menjadi dasar penilaian jika suatu hari sebuah bisnis akan dijual atau pemilik bisnis sedang mencari investor.
- Melihat efisiensi modal kerja
Apakah stok terlalu menumpuk? Apakah piutang terlalu lama belum ditagih?
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan pergerakan uang masuk dan keluar secara nyata. Laporan ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian:
- Arus Kas Operasional: uang dari aktivitas utama bisnis, seperti penjualan dan pengeluaran harian.
- Arus Kas Investasi: pembelian atau penjualan aset seperti kendaraan atau mesin.
- Arus Kas Pendanaan: uang dari pinjaman atau modal yang disetor pemilik.
Fungsi:
- Memastikan bisnis memiliki cukup uang untuk operasional
Uang untuk operasional harian harus selalu dipantau agar bisnis tidak kehabisan kas. - Merencanakan pengeluaran besar
Laporan arus kas membantu menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelanjaan besar seperti membeli mesin baru. - Menghindari masalah piutang
Apabila laporan arus kas seret namun laporan laba rugi menunjukkan untung, kemungkinan terjadi sesuatu. Sebagai contoh, adanya piutang yang menumpuk. - Membantu mengambil keputusan
Apakah bisa menambah stok? Apakah bisa mempekerjakan staf baru?
4. Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity)

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal pemilik selama satu periode.
Komponen:
- Modal awal
- Laba atau rugi
- Setoran tambahan dari pemilik
- Pengambilan pribadi (prive)
- Modal akhir
Fungsi:
- Memantau seberapa besar “nilai bersih” usaha berkembang
Apakah modal bertambah karena laba? Atau justru turun karena sering diambil untuk kebutuhan pribadi?
- Membatasi prive
Laporan ini dapat memantau seberapa sering keuangan bisnis diambil untuk kebutuhan pribadi.
- Membedakan uang pribadi dan uang bisnis
Laporan ini dapat memastikan keuangan tidak bercampur dan bisnis lebih mudah berkembang.
Mengapa Empat Laporan Ini Harus Dibuat Secara Berkala?
Membuat laporan keuangan bukan hanya sekadar formalitas. Untuk bisnis kecil, laporan keuangan membantu:
- Mengambil keputusan dengan data
Laporan keuangan membantu pemilik bisnis mengambil keputusan berbasis data. Sebagai contoh, apakah harga produk harus dinaikkan? Apakah kondisi bisnis saat ini memungkinkan untuk merekrut karyawan baru? Pertanyaan-pertanyaan demikian dapat terjawab melalui laporan keuangan.
- Menghindari kebocoran keuangan
Laporan keuangan yang lengkap membantu melihat bagian mana saja yang membutuhkan banyak biaya. Hal ini dapat menjadi rujukan untuk pemilik bisnis melakukan evaluasi.
- Menyiapkan bisnis untuk berkembang
Sebuah bisnis yang memiliki laporan keuangan yang lengkap akan lebih mudah berkembang. Sebagai contoh, investor akan tertarik untuk berinvestasi, bank akan menyetujui permintaan pinjaman, dan lain sebagainya.
- Membantu pemilik usaha memantau performa bisnis
Laporan keuangan dapat membantu pemilik usaha memantau performa bisnisnya. Jika laporan dibuat satu bulan sekali, hasil laporan dapat menunjukkan tren pasar yang sedang naik, turun, atau stagnan.
Penutup: Laporan Keuangan Bukan Hanya untuk Bisnis Besar
Empat laporan keuangan di atas merupakan fondasi penting bagi pemilik bisnis untuk memahami kesehatan bisnisnya. Seluruh bisnis baik skala kecil maupun besar membutuhkan pencatatan keuangan yang jelas. Dengan demikian, pemilik bisnis dapat terus memantau performa bisnisnya dan menyiapkan strategi agar bisnisnya dapat bertumbuh besar.












